5thScape (5SCAPE): Terobosan dalam Dunia AR dan VR
5thScape adalah cryptocurrency inovatif yang menggabungkan teknologi augmented reality dan virtual reality (VR) dengan blockchain. Platform ini menawarkan pengalaman bermain berbasis play-to-earn, di mana pengguna bisa mendapatkan token 5SCAPE. Dengan pasokan terbatas sebanyak 5,21 miliar token, kelangkaan ini diharapkan mendongkrak nilainya.
Selain itu, 5thScape juga memiliki Pusat Pengembang yang akan diluncurkan untuk mendukung inovasi baru, menarik pengembang untuk membuat aplikasi dalam ekosistemnya. Proyek ini memanfaatkan kemitraan strategis dan konten VR unik untuk menciptakan pengalaman menarik, menjadikannya salah satu altcoin yang harus diwaspadai.
Baca Juga: Cardano Meroket 114%, Tapi Tertahan di Level $0.70 – Apa Selanjutnya? (13/11/24)
Polygon (MATIC): Solusi Lapisan 2 untuk Skalabilitas Ethereum
Sebagai solusi lapisan 2 untuk Ethereum, Polygon (MATIC) memungkinkan transaksi lebih cepat dan biaya lebih murah. Polygon mendukung berbagai dApps dan proyek DeFi, menjadikannya salah satu jaringan yang paling banyak diadopsi dalam mengatasi masalah skalabilitas Ethereum.
Inisiatif terbaru seperti peluncuran Polygon zkEVM menunjukkan komitmen Polygon terhadap inovasi. Kemitraan dengan merek-merek besar di sektor NFT dan gaming juga memperkuat adopsinya, membuat MATIC diproyeksikan mengalami kenaikan harga di akhir tahun.
Altcoin Season Imbas Perkembangan Teknologi
Koin alternatif memiliki fungsi dan pola operasi yang beragam. Kerap kali inovasinya berkembang lebih dulu ketimbang Bitcoin.
Sebut saja ADA yang mengklaim sebagai koin ramah lingkungan berkat protokol Proof of Stake. Selain itu, Ethereum yang bersiap meluncurkan Ethereum 2.0 yang katanya akan menyelesaikan persoalan pada versi sebelumnya.
Masih banyak terobosan lain yang dilakukan oleh komunitas blockchain yang membuat koinnya lebih menarik ketimbang Bitcoin. Begitu terobosan ini tercium oleh pasar, harganya akan bergerak cepat hingga mengalahkan kinerja si raja kripto.
Baca juga: Apa Itu Impact Investing?
Seperti halnya saham, mata uang kripto juga sering dipengaruhi oleh ulah para crypto influencer dan isu-isu terkait. Bitcoin sempat longsor lantaran dituding kurang ramah lingkungan, sebagaimana Dogecoin melesat ke bulan lantaran cuitan Elon Musk.
Berbagai sentimen bisa memengaruhi pasar kripto yang menginisiasi dimulainya musim baru. Sebagai instrumen dengan volatilitas tinggi, sentimen pasar memegang peranan penting dalam pergerakan harga, jua penentuan musim.
Baca juga: Apa Itu Altcoin Index?
Apa Perbedaan Antara Kripto dan Altcoin?
Altcoin adalah semua aset kripto selain Bitcoin dan Ethereum. Bitcoiner suka menekankan bahwa Bitcoin bukanlah aset kripto tetapi kategorinya sendiri. Namun, tidak ada perbedaan antara kripto dan altcoin (koin alternatif).
Ada beberapa jenis altcoin (koin alternatif).
Token pembayaran berfokus pada pembayaran sebagai kasus penggunaan utamanya. Token ini sering tidak dianggap sebagai aset kripto "nyata" karena cenderung lebih terpusat.
adalah salah satu yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu dalam ekosistemnya. Misalnya, membayar
dapat dianggap sebagai utilitas.
digunakan untuk memilih
proyek. Misalnya, pemegang token tata kelola dapat memengaruhi tingkat biaya yang dapat dibebankan proyek pada
adalah aset kripto yang dibuat sebagai lelucon dan tanpa utilitas yang jelas. Misalnya,
adalah dua koin meme yang populer.
adalah aset kripto yang dipatok ke mata uang seperti dolar dan seringkali didukung dengan agunan dalam mata uang
. Stablecoin bukanlah altcoin "nyata" karena nilainya tidak naik-turun seperti aset kripto lain.
Jenis-jenis Altcoin Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya
Adapun berdasarkan fungsi dan kegunaannya, berikut ini adalah jenis-jenis altcoin yang perlu diketahui.
Sesuai dengan namanya, token pembayaran dirancang untuk digunakan sebagai mata uang—untuk menukar nilai antara pihak-pihak yang bertransaksi. Contoh utama dari token pembayaran ini adalah Bitcoin.
Sejak awal diluncurkan, perdagangan dan penggunaan aset kripto ditandai dengan volatilitas tinggi. Tujuan stablecoin adalah guna mengurangi volatilitas tersebut dengan mengaitkan nilainya dengan aset lain.
Hal itu dilakukan dengan memegang aset cadangan. Beberapa aset yang dipegang oleh pencipta stablecoin adalah mata uang fiat, logam mulia, atau aset investasi. Fluktuasi harga stablecoin biasanya berada dalam rentang yang sangat sempit.
Stablecoin yang terkenal hingga saat ini meliputi USDT dari Tether, DAI dari MakerDAO, dan USD Coin (USDC).
Pada Maret 2021, raksasa pemrosesan pembayaran Visa Inc. mengumumkan bahwa mereka akan mulai menyelesaikan beberapa transaksi di jaringannya menggunakan USDC di atas blockchain Ethereum, dengan rencana untuk memperluas solusi penyelesaian tersebut.
Token sekuritas adalah token yang mewakili upaya penggalangan dana atau kepemilikan. Token ini juga bisa mewakili aset yang telah di-tokenisasi. Tokenisasi adalah proses mengalihkan nilai dari suatu aset ke token.
Aset apa pun bisa di-tokenisasi, seperti properti atau saham. Agar proses ini berhasil, aset tersebut harus dijamin dan disimpan dengan transparan. Jika tidak maka token tersebut tidak akan bernilai karena tidak merepresentasikan apa pun.
Token sekuritas diatur oleh Securities and Exchange Commission (SEC) karena dirancang untuk berfungsi seperti sekuritas.
Pada tahun 2021, perusahaan dompet Bitcoin Exodus berhasil menyelesaikan penawaran token Reg A+ yang disahkan oleh Securities and Exchange Commission, memungkinkan $75.000.000 saham biasa diubah menjadi token di atas blockchain Algorand.
Momen bersejarah ini menandai peluncuran sekuritas digital pertama yang menawarkan ekuitas di perusahaan penerbit berbasis di Amerika Serikat.
Token utilitas digunakan untuk menyediakan layanan di dalam jaringan. Misalnya, token ini bisa digunakan untuk membeli layanan, membayar biaya jaringan, atau menukarkan hadiah.
Filecoin, yang berfungsi untuk membeli ruang penyimpanan di jaringan terdesentralisasi dan menjaga keamanan data, merupakan contoh token utilitas. Ether (ETH) juga merupakan token utilitas.
Ether dirancang untuk digunakan dalam blockchain Ethereum dan mesin virtualnya untuk membayar transaksi.
Stablecoin USTerra sebelumnya menggunakan token utilitas untuk mencoba mempertahankan nilai yang terkait dengan dolar—yang hilang pada 11 Mei 2022—dengan mencetak dan membakar dua token utilitas untuk menciptakan tekanan harga naik atau turun.
Token utilitas dapat dibeli di bursa dan disimpan, tetapi token ini dirancang untuk digunakan dalam jaringan blockchain agar tetap berfungsi.
Sesuai namanya, meme coin atau koin meme terinspirasi dari lelucon atau sindiran terhadap aset kripto terkenal lainnya.
Meme coin biasanya dengan cepat mendapatkan popularitas, sering kali dipromosikan oleh influencer atau investor terkenal yang mencoba memanfaatkan keuntungan jangka pendek.
Banyak yang mengacu pada lonjakan tajam altcoin jenis ini selama April dan Mei 2021 sebagai “musim meme coin”, ketika ratusan aset kripto ini mengalami lonjakan persentase besar berdasarkan spekulasi semata.
Polkadot (DOT): Pionir Platform Multi-Chain
Polkadot memungkinkan interoperabilitas antar blockchain, memfasilitasi pengembangan aplikasi terdesentralisasi yang lebih terintegrasi. Dengan peluncuran parachains, Polkadot mampu mendukung blockchain khusus yang dapat beroperasi secara mandiri namun tetap terhubung melalui keamanan bersama.
Polkadot didukung oleh komunitas pengembang yang solid dan kemitraan strategis, menjadikannya pilihan yang kuat untuk masa depan ekosistem blockchain. Dengan adopsi yang terus meningkat, DOT menjadi aset yang menarik bagi investor crypto yang ingin meraih keuntungan dari lonjakan pasar.
Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Bit Panda, Coinmarketcap, Blockchain centre
Bagaimana Cara Kerja Altcoin?
Altcoin bekerja dengan cara yang serupa dengan Bitcoin dan Ethereum dalam hal teknologi blockchain, tetapi dengan beberapa perbedaan signifikan yang memberinya karakteristik dan kegunaan unik.
Salah satu konsep penting dalam dunia altcoin adalah fork, yang merupakan proses ketika pengembang memutuskan untuk membuat cabang dari blockchain yang sudah ada.
Hal itu terjadi karena adanya perubahan protokol atau ketidaksepakatan di antara komunitas pengembang. Fork ini dapat menghasilkan altcoin baru yang menggunakan modifikasi dari blockchain aslinya.
Adapun yang lain melakukan fork atau dikembangkan dari nol, dengan tujuan menciptakan blockchain dan token yang menarik bagi industri atau kelompok tertentu.
Misalnya upaya Ripple yang menggunakan XRP Ledger dan XRP untuk menarik industri perbankan dengan sistem pembayaran yang lebih cepat.
Kaspa (KAS): Solusi Blockchain Berkecepatan Tinggi
Kaspa mengandalkan teknologi BlockDAG yang unik, memungkinkan transaksi diproses dengan cepat dan efisien. Dengan arsitektur ini, Kaspa mampu mengatasi masalah skalabilitas yang kerap dihadapi blockchain tradisional, menjadikannya pilihan yang menarik bagi aplikasi DeFi dan game terdesentralisasi.
Kaspa juga memiliki biaya rendah dan mekanisme penambangan yang ramah lingkungan, menarik minat pengembang serta pengguna. Jika adopsi terus meningkat, Kaspa berpotensi mengalami kenaikan harga yang signifikan di pasar bull run.
Jakarta, Pintu News – Pasar crypto menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dan banyak investor mencari peluang terbaik dalam altcoin menjelang potensi bull run di akhir tahun. Dalam ribuan cryptocurrency yang ada, beberapa proyek menonjol dengan peluang keuntungan besar. Berikut adalah tujuh altcoin yang diperkirakan siap untuk melesat, menurut analis, menjelang Desember.